Sunday, October 21, 2012

Kisahku part II


Menelusuri Sisi Selatan Indonesia

Hai.. ini aku Aan , Kali ini aku akan bercerita tentang sebuah perjalanan panjang yang aku alami Setelah Lulus SMA, Ketika saat itu seluruh Universitas di daerahku di Lombok mengadakan test yang super ketat karena bangku bangku mereka tidak cukup untuk menampung kami semua dan aku termasuk salah satu yang tersisihkan.

Dalam perjalanan ini aku tidak sendiri, aku bersama ayah ibu dan adikku. kami berangkat pukul 10.00 WITA menggunakan Jalur darat bersama mobil kesayangan ayahku meskipun sudah tua tetapi mobil itu sangat setia kata ayahku. Dalam perjalanan tidak ada yang menarik menurutku karena sebagian besar tempat di Lombok sudah sering aku datangi mulai dari tempat wisata hingga tempat tempat yang belum ada penghuninya. namun ada sesuatu yang menarik ketika sampai di pelabuhan Lembar. mobil tua ayahku dengan gagahnya bertengger di parkiran pelabuhan bersama deretan mobil mewah milik wisatawan yang akan berlibur ke bali, sungguh pemandangan yang sangat luar biasa “hahaha”.

 Di tengah tawaku yang riang aku sempat terdiam dan tawaku seakan di belenggu, ketika aku membalikan badan. aku melihat ibuku menangis sendiri di depan ruang tunggu penumpang,  sesaat aku menghampiri ibuku  dan aku duduk di sampingnya dan akupun heran ketika dia tersenyum melihatku, seakan mengisyaratkan bahwa dia telah rela melepaskanku menuju ke  dunia yang baru.  Tanpa bertanya aku langsung memeluk ibuku dengan erat dengan begitu saat aku meninggalkanya tak ada lagi yang perlu di khawatirkan.

Tempat pertama yang aku datangi adalah pulau yang Sangat terkenal di dunia, iya.. pulau dewata bali, di sana tempat yang indah, pantainya dan jalan jalan utamanya terlihat lebih modern dari pada di daerahku, Dan kebetulan kapal feri yang aku tumpangi bersandar ketika malam mulai menjelang, sehingga terlihat lampu lampu yang redup dan indah yang melambangkan keromantisan pulau tersebut. Tempat tempat hiburan seperti bar, diskotik, dan tempat tempat nongkrong anak anak muda terlihat sepanjang jalan dan tak satupun yang sepi dari pengunjung. Oh iya.. saat itu aku belum sholat magrib, jadi aku dan keluargaku memutuskan mencari sebuah masjid dengan menelusuri jalan jalan di pulau itu, Setelah lama berkeliling,  akhirnya kami menemukannya lalu kami sholat magrib di sana. Karena mungkin akan sulit untuk menemukan mesjid yang lain jadi kemi beristirahat sambil menunggu waktu sholat isya. Memang kondisi ayahku saat itu lagi kurang baik jadi kami membiarkanya beristirahat sejenak. 

Jam menunjukan pukul 23.00 WIB ayahku terbangun dan kami bersiap melanjutkan perjalanan karena malam telah larut ibu dan adiku tertidur di belakang mobil sedangkan aku menemani ayahku agar tidak mengantuk saat menyetir.  Saat mengobrol dengan ayahku, aku sempat mengusulkan untuk memotong jalan agar lebih cepat, tanpa petunjuk tanpa peta hanya bermodalkan arah dan doa aku dan ayahku memotng jalan melewati jalan jalan yang belum pernah kami lewati sebelumnya akan tetapi  mungkin karena hari itu sudah terlalu malam  dan konsentrasi sudah menurun tanpa sepengetahuanku ayahku ternyata sejak tadi telah kehilangan arah, dan mungkin juga karena malu padaku dia tidak mengakuinya. Namun semakin lama aku melihat gerak gerik ayahku aku semakin menyadarinya jadi untuk mengurangi kepanikanku aku menyetel sebuah lagu dari owl city yang berjudul “Strawberry avalanche”. 

Sudah hampir pagi dan kami masih berada di bali. Ayahku menghentikan mobilnya lalu dia bertanya pada warga yang kebetulan melintas di situ. dia menanyakan jalan yang benar menuju jalan utama. Ah. Akhirnya, Aku tidak bisa menyia nyiakan kesempatan dimana aku bisa berkata “nyasar ya yah?” . “ngga kok… sebenarnya tadi biar yakin aja…” . arrrrrgg.. masih saja tidak mengakuinya :D. akhirnya pukul 05.00 WIB kami sampai di pelabuhan, tanpa menunggu, kami langsung naik ke kapal. di sana aku melihat kabel listrik yang sangat besar di dalam laut dan ternyata itulah yang menghubungkan listrik  jawa dan bali kata ayahku. melihat pemandangan di pagi hari semua rasa lelah itu hilang apalagi di temani dengan segelas pop mie hangat dan secangkir teh hangat  ah.. nikmat. 

Kapal  berangkat pada pukul 06.00 WIB perlahan namun pasti mennggalkan pulau indah itu. hati semakin bahagia ketika kapal mulai berbelok, sinar mentari pagi perlahan mulai terlihat di iringi dengan dentuman mesin kapal yang semakin cepat membuatku secara sepontan berteriak kegirangan hahaha.. karena tidak terlalu jauh kami sampai di pelabuhan jawa pada pukul 08.00 WIB. Setelah turun dari kapal kami melanjutkan perjalanan menuju jogja karena itulah tempat pertama aku mencoba keberuntunganku. 

di banyuwangi ban mobil ayahku terlepas saat hendak mengisi bensin di sebuah spbu yang bejarak 12 km dari pemukiman terdekat. Tapi untung saja ban terlepas pada saat mobil berhenti jadi aku dan keluargaku tidak apa apa, akan tetapi tetap saja membuat panik ibu ku. berbeda sekali dengan sikap ayahku yang tenang dan menenangkan. Ayahku kemudian pergi dan mencari bengkel terdekat dengan cara meminta bantuan  kepada satpam spbu tersebut. Aku ibu dan adiku menunggu di spbu selang beberapa jam kemudian datanglah montir yang ayahku panggil sejak tadi. kata montir itu ternyata masalahnya adalah ada baut yang terlepas, sehingga membuat bodi dan penyangga ban tidak melekat dengan baik dan membuat ban mobil seperti terlepas.  Untuk rasa terimakasih ayahku memberikan uang kepada satpam itu. Tapi entah mengapa aku melihat satpam itu berbicara dalam bahasa daerah kepada si montir secara pribadi, tapi aku berusaha untuk tidak berfikiran negative dan aku kembali menaikkan barang barang ke dalam mobil.  Saat ayahku membayar semua biaya kepada si montir, montir itu meminta setengah lagi dari bayaran yang tadi katanya sih buat ongkos. Aku hanya bisa geleng geleng kepala, karena ayahku sadar kami adalah pendatang jadi kami ikuti saja.

Singkat cerita akhirnya sampailah aku di Yogyakarta kata orang jogja itu kota pelajar. Betapa  tidak berjarak kurang dari 1 km berjajarlah univesitas universitas, baik yang swasta maupun yang negeri. Hari Itu adalah pertama kalinya aku datang ke jogja dan pertama kalinya aku memasuki halaman depan ugm yang katanya adalah universitas terbaik di Indonesia. Aku mengikuti test ujian local di sana tetapi sayang aku tidak lulus :’(. Aku sedih saat itu, aku fikir jauh jauh aku kesini hanya untuk di tolak. Namun ayahku menghiburku dia bilang “masih banyak sekolah yang lain meskipun bukan yang nomer satu tapi disana kamu harus jadi yang nomer satu”.  Kemudian ayahku mengajakku jalan jalan ke candi Borobudur. 

Tidak menyerah sampai di situ aku memutuskan untuk melanjutkan perjalanan sehingga aku sampai di depok dan aku masuk ke universitas gunadarma.

No comments:

Post a Comment