Wednesday, October 12, 2011

Pengertian Dos


DOS adalah merupakan sistem operasi pertama Microsoft yang digunakan pada komputer-komputer versi lama. DOS merupakan sistem operasi dasar yang selalu ada pada sistem operasi Windows seakarang ini. Mungkin kini kita sudah jarang sekali menggunakan sistem operasi DOS karena sistem operasi Windows telah memiliki GUI (Graphical User Interface) yang sangat baik.

Kenapa dalam sebuah komputer membutuhkan sistem operasi? Sistem operasi adalah sebuah perangkat lunak yang mampu menjalankan sebuah komputer yang kita miliki. Tanpa sebuah sistem operasi komputer yang kita miliki tidak akan dapat ‘berbuat apa-apa’ atau sama juga merupakan benda mati yang tidak berguna. Sistem operasi mengatur segala sesuatu yang ada di dalam komputer, termasuk semua hardware yang ada, memori, harddisk dan lain-lainnya sehingga mereka dapat berkerja sama melakukan tugasnya.
Walaupun DOS meruapakan sistem operasi ‘kuno’ namun DOS sangat penting untuk kita pelajari. Dengan mempelajari DOS maka kita akan dapat menyelamatkan sistem komputer kita, terutama data-datanya jika suatu saat sistem operasi Windows kita mengalami masalah berat.

Perang Dunia II :Tugas softskill

Perang Dunia II, atau Perang Dunia Kedua (biasa disingkat PDII) adalah konflik militer global yang terjadi pada 1 September 1939 sampai 2 September 1945 yang melibatkan sebagian besar negara di dunia, termasuk semua kekuatan-kekuatan besar yang dibagi menjadi dua aliansi militer yang berlawanan: Sekutu dan Poros. Perang ini merupakan perang terbesar sepanjang sejarah dengan lebih dari 100 juta personil. Dalam keadaan "perang total," pihak yang terlibat mengerahkan seluruh bidang ekonomi, industri, dan kemampuan ilmiah untuk melayani usaha perang, menghapus perbedaan antara sipil dan sumber-sumber militer. Lebih dari tujuh puluh juta orang, mayoritas warga sipil, tewas. Hal ini menjadikan Perang Dunia II sebagai konflik paling mematikan dalam sejarah manusia.
Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai saat Jerman menginvasi Polandia pada tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada tanggal 14 Agustus 1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara Amerika Serikat. Secara resmi PD II berakhir ketika Jepang menandatangani dokumen Japanese Instrument of Surrender di atas kapal USS Missouri pada tanggal 2 September 1945, 6 tahun setelah perang dimulai.
Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua tua; yaitu Afrika, Asia dan Eropa. Berikut adalah data pertempuran-pertempuran dan peristiwa penting di setiap benua.

Sumber : www.wikipedia.org


Kesimpulan :

It is perhaps a sad irony that the creativity demonstrated by the model makers during World War II should flourish during a period of horrifying death and destruction. This irony was not lost on those who worked at Medmenham. Leonard Abrams writes: While our total effort in model making was Focused on making deliberate destruction and loss of human life a more efficient and effective process, our work was done in the quiet of the model shop; while we were constantly aware of the gravity of our mission, we were physically removed from the violence associated with it (Abrams 1991, p. 46). However, it is also clear that models saved lives. Planners were provided with invaluable information that might lead to the canceling of an operation if heavy losses seemed likely, particularly if casualties might be civilian. Furthermore, aircrews familiar with their specific target through the study of models were better able to minimize collateral damage. Given the sensitivity of the information,
It is not surprising that the model-making section at Medmenham was one of the Allies’ most secret departments. The work of the model makers contributed vitally to the planning of important operations throughout the war. The section was privy to information, sometimes supplied years in advance of an operation. The availability of aerial photography for photo interpretation was a major factor in providing sufficient intelligence for the armed forces. Even so, air photos were notoriously difficult to interpret by untrained eyes, which made the terrain model an effective visual aid to solving the problems inherent in air-photo terrain interpretation. Models permitted all-directional comprehension of the terrain and eliminated false impressions of relief due to the variation of incidence of light on air photos. Furthermore, the three-dimensional representation of urban landscapes allowed side elevations of prominent buildings to be depicted, an important facet of terrain models. World War II demonstrated that the individual effectiveness of terrain models and aerial photography could be enhanced significantly in combination. The war also established terrain modeling as a significant element in post-war military research and development.
Use of terrain models to support military operations has a long history and is by no means purely an artifact of the twentieth century. According to Isabell Warmoes (1999), the production of scale models of fortified towns is a European tradition dating from the early sixteenth century. The Musée des plans-reliefs in Paris holds a collection of one hundred models of fortified towns situated along former French frontiers or subject to French rule that represent “portraits in relief ” of towns and their surrounding countryside within range of artillery fire and enemy approach works, such as trenches, in case of siege. The levels of craftsmanship and attention to detail have seldom been exceeded. During the twentieth century the three-dimensional terrain model played a significant role in many theatres of both world wars. According to Archibald Clough (1952), the static nature of World War I (1914-1918) demanded relief models of enemy defense positions for planning offensive assault operations. Campaign maps at a scale of 1:20,000 were made of the Western Front by a new model-making subdivision of the Ordnance Survey for General Headquarters in France.

Sunday, October 9, 2011

Pertumbuhan ekonomi indonesia


Berdasarkan data diatas perkembangan perekonomian Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan di berbagai bidang perekonomian. data dari tahun 2010 menyebutkan bahwa PDB  (Produk domestic bruto) Indonesia mencapai 6422,9 triliun rupiah. Ini meningkat jika di bandingkan dengan tahun 2009 PDB Indonesia sebesar 5603,9 triliun rupiah meningkat sebanyak 819 triliun rupiah artinya dapat di prediksikan bahwa jika pertumbuhannya ekonomi Indonesia tetap  stabil maka di tahun 2011 ini PDB Indonesia dapat meningkat sebesar 7421,9 triliun bahkan lebih. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang mencapai 13,5 persen, diikuti oleh Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 8,7 persen, Sektor Konstruksi 7,0 persen, Sektor Jasa-jasa 6,0 persen,Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 5,7 persen, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih 5,3 persen, Sektor Industri Pengolahan 4,5 persen, Sektor Pertambangan dan Penggalian 3,5 persen, dan Sektor Pertanian 2,9 persen. Pertumbuhan PDB tanpa migas pada tahun 2010 mencapai 6,6 persen yang berarti lebih tinggi dari pertumbuhan PDB secara keseluruhan yang besarnya 6,1 persen.
Karena pertumbuhan ekonomi dan PDB yang cukup besar, Indonesia menjadi 20 negara pemegang ekonomi terbesar di dunia yang di sebut dengan G-20.

Berikut urutan PDB tahun 2009:

PDB 20 Negara Terbesar di Dunia
NO
Negara
Jumlah (US$ Miliar)
1
Amerika Serikat
14.119
2
Jepang
5.069
3
China
4.985
4
Jerman
3.330
5
Prancis
2.649
6
Inggris
2,174
7
Italia
2.112
8
Brazil
1.573
9
Spanyol
1.460
10
Kanada
1.336
11
India
1.310
12
Rusia
1.231
13
Australia
924,8
14
Meksiko
874,8
15
Korea Selatan
832,5
16
Belanda
792,1
17
Turki
614,6
18
Indonesia
540,3
19
Swiss
491,9
20
Belgia
471,2
Indonesia berada di urutan 18 berada di atas Swiss dan Belgia, dan berpotensi meningkat ke urutan 16 tahun depan, bahkan Indonesia yang dianggap miskin oleh Malaysia, melampaui pertumbuhan ekonomi di asean. tapi apakah karena PDB Indonesia lebih besar daripada swiss, negeri kita yang tercinta ini lebih makmur dari pada Swiss ? jawabanya belum tentu . Karena walaupun PDBnya lebih besar dari pada Swiss tetapi jumlah populasinya sangat besar yaitu mencapai 245,613,043 Jiwa, di bandingkan dengan swiss yang hanya 7,639,961 jiwa data tahun 2011. Ini membuktikan bahwa  Negara yang sebesar Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia hanya menghasilkan PDB sebesar US$ 540,3 miliar, Tentu saja itu jumlah yang sangat kecil, Seharusnya Indonesia sangat berpotensi menduduki peringkat ke 5 dunia. Contohnya brazil yang merupakan Negara berpenduduk terbesar ke lima di dunia, berhasil membawa negaranya keurutan 8 dunia melampaui indonesia.  Bagaimana agar tercapai seperti yang di harapkan menurut saya:

  1. Indonesia harus memulai proyek proyek pembangunan manufaktur yang memiliki nilai produksi yang tinggi baik dalam sector pangan industri dan teknologi, sehingga Indonesia tidak perlu lagi mengekpor barang mentah.
  2.  perlu upaya menumbuhkan dan meningkatkan kembali nasionalisme cinta produk dalam negeri, guna mendukung keberlangsungan industri di Indonesia.
  3.  Moral bangsa yang selalu cinta dengan uang sehingga lupa akan tugas dan tanggung jawabnya harus di perbaiki dalam diri masing masing. sehingga akan tercapai masyarakat yang bertanggung jawab, jujur dan berprikemanusiaan
  4.  peningkatan investasi di daerah, percepatan pembangunan infrastruktur serta pengembangan industri padat karya. Dll.
Kurang lebih hanya seperti itulah yang bisa saya jelaskan wassalamualaikum wr.wb .