Thursday, April 11, 2013

contoh Sistem



Karakteristik Sistem

• Memiliki komponen

Sistem ini dikembangkan untuk mempermudah proses pendistribusian tiket, proses reservasi ini memungkinkan pemesanan untuk tidak ketemu langsung dengan pelanggan, pemesan dapat melakukan proses reservasi kapanpun dan dari manapun melalui portal online yang kami sediakan.
Proses Reservasi hanya membutuhkan informasi KTP sebagai validator pada saat penukaran bukti reservasi dengan tiket. Validasi terhadap bukti reservasi dianggap valid jika informasi data KTP yang ditunjukan sesuai dengan data KTP yang digunakan pada saat reservasi.
Reservasi dianggap valid jika total bayar yang tertera pada proses reservasi sesuai dengan total setor yang masuk pada sistem kami, dengan tetap memperhatikan kode unik yang diperoleh pada saat reservasi. Karena kode inilah yang merupakan bagian terpenting untuk proses validisasi terhadap jumlah nilai setoran yang masuk ke sistem ini.
Sistem reservasi pesawat terbang pada suatu maskapai penerbangan sangat diperlukan guna efisien dan efektifitas maskapai penerbangan tersebut. Dalam sistem reservasi pesawat terbang ini mencakup segala informasi mengenai jadwal penerbangan, pemesanan tiket pesawat terbang, data penumpang pesawat terbang, biaya tiket pesawat terbang, pembatalan keberangkatan, daftar penumpang dalam suatu pesawat, dan informasi-informasi lain.

Dengan terus berkembangnya teknologi internet, web menjadi suatu alat bantu yang tidak hanya mampu menyediakan informasi, tetapi juga mampu untuk mengolah informasi. Sehingga dengan menggunakan web daya jangkau layanan suatu maskapai penerbangan sangat luas dan juga memudahkan calon penumpang sehingga tidak perlu datang langsung ke kantor cabang, tetapi cukup menggunakan internet dimanapun berada untuk melakukan pemesanan tiket pesawat terbang. Proses pengolahan informasi pada sistem reservasi pesawat terbang dengan memanfaatkan teknologi web menyebabkan web menjadi media informasi yang dinamis yang dapat memudahkan calon penumpang dalam pemesanan tiket pesawat terbang.

• Batas sistem (boundary)
1. Sistem tersebut tidak membahas bagaimana cara penukaran bukti sector dengan tiket aksi.
2. Kami tidak membahas penentua jadwal dan tarif setiap maskapai.
3. Kami tidak membahas bagaimana cara tentang pembatalan tiket, termasuk berapa jumlah nilai dari nilai setoran yang dapat kami berikan kepada pemesan.

• Lingkungan luar sistem (environment)
Bank sebagai sarana pembayaran / transaksi pemesanan tiket pesawat terbang.
Instansi maskapai penerbangan.

• Masukan sistem (input)
Entri data merupakan informasi yang menyediakan data dan pengolahan data
untuk segala informasi mengenai jadwal penerbangan, pemesanan tiket pesawat terbang, data
penumpang pesawat terbang, biaya tiket pesawat terbang, pembatalan keberangkatan, daftar
penumpang dalam satu pesawat.

• Keluaran sistem (Output)
Data reservasi , yang merupakan data pemesan yang telah tervalidasi.

• Pengolah sistem (Process)
Data yang masuk dari pemesan difilter dengan beberapa kriteria, salah satunya adalah informasi mengenai jumlah nilai setoran yang masuk pada system, apakah sesuai dengan nilai yang seharusnya disetor.
Data yang masuk pada system reservasi ini yang berkaitan dengan informasi jadwal penerbangan,kelas tiket pesawat, jumlah tiket yang diinginkan pemesan harus disesuaikan dengan ketersediaan tiket yang ada.
Data penumpang pesawat terbang diperoleh dari data reservasi yang sudah tervalidasi.
Tiket pesawat terbang dipelloreh dari data penumpang yang sudah tervalidasi.
Pembatalan keberangkatan dilakukan dengan melakukan konfirmasi pembatalan erhaddap system.
Data daftar penumpang dalam satu pesawat diperoleh dari data penumpang yang sudah tervalidasi dan penumpah yang sudah mendapatkan tiket. Data pembatalan tiket pesawat terbang juga diperhitungkan dalam penentuan penumpang dalam satu pesawat terbang.

• Sasaran sistem
Orang- orang yang membutuhkan kenyamanan dan kemudahan dalam pemesanan tiket pesawat terbang.


Tujuan dan Manfaat Sistem

Tujuan Sistem :

• Mempermudah pengguna transportasi pesawat terbang untuk memperoleh informasi mengenai jadwal penerbangan, pemesanan tiket pesawat terbang, data penumpang pesawat terbang, biaya tiket pesawat terbang, pembatalan keberangkatan, daftar penumpang dalam satu pesawat, pemesanan tiket pesawat terbang.

Manfaat Sistem :
1. Sistem reservasi pesawat terbang berbasis web dapat menyediakan data dan pengolahan data untuk segala informasi mengenai jadwal penerbangan, pemesanan tiket pesawat terbang, biaya tiket pesawat terbang dan juga pembatalan keberangkatan suatu pesawat terbang.
2. Sistem reservasi pesawat terbang dapat diakses secara online di setiap tempat yang memiliki sambungan internet. Sehingga sangat memudahkan pengguna yang ingin melakukan reservasi pesawat terbang.
3. Sistem reservasi Pesawat Terbang didesain menggunakan metode pengolahan data langsung. Penggunaan pengolahan data langsung tersebut dimaksudkan agar setiap kejadian atau informasi pemesanan tiket dapat secara langsung diproses dengan cepat.

Pihak-pihak yang terlibat dalam sistem :
1. Pelanggan.
2. Maskapai
3. Pegawai
4. Managemen
5. Pemesan
Metode Pengembangan Sistem :
Prototyping

Pendekatan Prototyping adalah proses iterative yang melibatkan hubungan kerja yang dekat antara perancang dan pengguna, sehingga kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh klient dapat terpenuhi oleh pengembang dengan memberikan fitur-fitur dalam aplikasi tersebut. Dalam hal ini pelanggan dapat melakukan customizing terhadap aplikasi tersebut, termasuk dalam hal desain interfacenya.


Proses Prototyping

1) Pengumpulan kebutuhan: developer dan klien bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya;Perancangan: perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype; Evaluasi Prototype: klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software.
2) Perancangan: perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype;
3) Evaluasi Prototype: klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software.


Alasan Penggunaan Model Prototyping
1) Komunikasi antara analis sistem dan pemakai membaik.
2) Analis dapat bekerja dengan lebih baik dalam menemukan kebutuhan pemakai.
3) Pemakai berperan lebih aktif dalam pengembangan system.
4) Spesialis informasi dan pemakai menghabiskan lebih sedikit waktu dan usaha dalam mengembangkan system.
5) Implementasi menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui sistem yang diharapkan.

Rancangan Sistem

Konteks Diagram

diagram adalah suatu diagram aliran data tingkat tinggi yang menggambarkan seluruh jaringan dan masukan keluaran (input/output) sebuah sistem yang dimaksud adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan, mengidentifikasikan awal dan akhir data yang masuk dan keluar sistem.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV3JFKa07pNwhhCkY5dxxz16VD_KOqP4UsA_Ryp1F4SN7lxa7GKrI371XByrAw6pMsWK2OlS8PLFkhgrmmlzHbz6nvRms-3TaAcsNK_VZViZB8Qxc_Zb4X0LAA_QvLAEvO7zqBzQJVuqiB/s400/dfd.png

Data Flow Diagram(DFD)

Data Flow Diagram (DFD) sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya hardisk, tape, disket dan lain-lain).

Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang cukup popular sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data didalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Data Flow Diagram juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh6E9iVNuyuvBD4W1xFPEylmt_UzksR2LFrguyvByHe1XY21GRUG52wie8bkcz_zD54cNUGdIfn4VmXY1kfV8LIkZ01nVG301rpf9gTVzyRWHhFxnLFXCYWfqek6_pZg3tqtekLn6SSB0C/s400/ss.png




Kesimpulan :

1. Sistem reservasi pesawat terbang berbasis web dapat menyediakan data dan pengolahan data untuk segala informasi mengenai jadwal penerbangan, pemesanan tiket pesawat terbang, biaya tiket pesawat terbang dan juga pembatalan keberangkatan suatu pesawat terbang.
2. Sistem reservasi pesawat terbang dapat diakses secara online di setiap tempat yang memilikisambungan internet. Sehingga sangat memudahkan pengguna yang ingin melakukan reservasi pesawat terbang.

Sumber :

Saturday, March 16, 2013

Sejarah bahasa Indonesia (Melayu)

Pada zaman kerajaan Hindu - Budha, bahasa Melayu mengalami percampuran bahasa dengan bahasa Sansekerta, dimana itu dapat di buktikan di 5 prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya.



Dan pada zaman itu, bahasa Melayu berfungsi sebagai :



  • Bahasa kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisia aturan-aturan hidup dan sastra.  
  • Bahasa perhubungan (Lingua Franca) antar suku di indonesia 
  • Bahasa perdagangan baik bagi suku yang ada di Indonesia maupun pedagang yang berasal dari luar indonesia.
  • Bahasa resmi kerajaan.

Bahasa Melayu pun turut tersebar luas sampai ke pelosok - pelosok nusantara, sehubungan dengan datang dan menyebarnya Islam di wilayah nusantara. Dan bahasa Melayu kembali mengalami percampuran dengan bahasa lain, yakni bahasa Arab.


Dewasa ini, bangsa Melanesia menggunakan bahasa Indonesia, sebagaimana bahasa ini adalah “bahasa pemersatu”, yang mendapat tempat utama dalam media komunikasi formal, baik sebagai bahasa teks maupun lisan, disekolah, perkantoran dan tentu saja pada media cetak dan elektronik.
Memang ada sisi baiknya, bahwa ‘bahasa Indonesia’ memainkan peran penting sebagai “jembatan” komunikasi menerobos diversitas linguistik yang berbeda satu sama lain (termasuk di Papua), dan memungkinkan para penuturnya menjangkau dunia pendidikan modern. Namun mesti disadari pula akan sisi buruknya, terutama bahwa ‘bahasa Indonesia’ menjadi dominan sehingga bahasa-bahasa lain keumgkinan akan tersisihkan. Entah bahasa Batak, Jawa, Bali dan termasuk 250 bahasa etnis Melanesia di tanah Papua. Padahal Bahasa Indonesia baru digunakan secara serius sejak 1950 di Papua oleh para pendakwah dan pejabat kolonial dalam rangka ‘menyatukan’ wilayah Papua dengan wilayah Hindia Belanda lainnya. Hal ini seiring dengan kebijakan diskriminasi kolonial Belanda yang hanya memperbolehkan bahasa Belanda diajarkan pada garis keturunan tertentu saja.

Apabila menenggok lebih jauh ke masa sebelumnya, maka bangsa Melanesia sebenarnya belum cukup dikenal para nasionalis Indonesia, selain sebagai koloni Belanda yang dalam banyak hal tidak terlibat langsung dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Diluar itu, wilayah ini cukup terisolir dari koloni Belanda di sebelah barat, kecuali wilayah pesisir utara yang menjalin hubungan dagang tradisional dengan Maluku. Selebihnya hanya bayang-bayang penjara besar – Boven Digul, di tengah sebagian besar masyarakat yang masih hidup di zaman batu (Benedict Andersson: 2002)
Ini berarti bangsa Melanesia, tidak terlibat dalam beberapa proses sejarah penting, terkait dengan penggunaan bahasa Indonesia. Pertama, saat bahasa Indonesia dipermaklumkan sebagai bahasa persatuan pada Sumpah Pemuda 1928, tidak ada yang mewakili bangsa Papua dalam peristiwa tersebut, kedua, saat bahasa Indonesia dianjurkan semasa pendudukan Jepang untuk menggusur bahasa Belanda, hal itu tidak terjadi di Papua, apalagi karena pertimbangan militer dan kondisi sosial politik waktu itu, Jepang membagi Hindia Belanda menjadi tiga wilayah koloni terpisah, dan Papua berada dibawah Angkatan Laut yang berpusat di Makasar, ketiga, saat bahasa Indonesia dipergunakan sebagai wahana perlawanan menyerang kolonialisme yang dipuncaki proklamasi kemerdekaan RI 1945, justru bangsa Papua belum ‘mengenal’ NKRI.

Dari tiga fakta ini, bisa dibilang bahasa Indonesia adalah produk historis yang dalam prosesnya tidak sepenuhnya melibatkan bangsa Melanesia. Barulah pada tahun 1963 ketika Orde Lama mencanangkan operasi Trikora, dan disusul pelaksanaan Pepera semasa Orde Baru tahun 1969 bahasa Indonesia mulai dijadikan ‘bahasa resmi’ di Papua.
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia yang sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36. Ia juga merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia sebagaimana disiratkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Meski demikian, ia hanya sebagian kecil dari penduduk Indonesia yang benar-benar menggunakannya sebagai bahasa ibu karena dalam percakapan sehari-hari yang tidak resmi masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan bahasa daerahnya masing-masing sebagai bahasa ibu seperti bahasa Melayu pasar, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dll. Untuk sebagian besar lainnya bahasa Indonesia adalah bahasa kedua dan untuk taraf resmi bahasa Indonesia adalah bahasa pertama. Bahasa Indonesia ialah sebuah dialek bahasa Melayu yang menjadi bahasa resmi Republik Indonesia Kata “Indonesia” berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu Indos yang berarti “India” dan nesos yang berarti “pulau”. Jadi kata Indonesia berarti kepulauan India, atau kepulauan yang berada di wilayah India

Bahasa Indonesia diresmikan pada kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1945. Bahasa Indonesia merupakan bahasa dinamis yang hingga sekarang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan asing. Bahasa Indonesia adalah dialek baku dari bahasa Melayu yang pokoknya dari bahasa Melayu Riau sebagaimana diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam Kongres Bahasa Indonesia I tahun 1939 di Solo, Jawa Tengah, “jang dinamakan ‘Bahasa Indonesia’ jaitoe bahasa Melajoe jang soenggoehpoen pokoknja berasal dari ‘Melajoe Riaoe’, akan tetapi jang soedah ditambah, dioebah ataoe dikoerangi menoeroet keperloean zaman dan alam baharoe, hingga bahasa itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat di seloeroeh Indonesia; pembaharoean bahasa Melajoe hingga menjadi bahasa Indonesia itoe haroes dilakoekan oleh kaoem ahli jang beralam baharoe, ialah alam kebangsaan Indonesia”. atau sebagaimana diungkapkan dalam Kongres Bahasa Indonesia II 1954 di Medan, Sumatra Utara, “…bahwa asal bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju. Dasar bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju jang disesuaikan dengan pertumbuhannja dalam masjarakat Indonesia”.

Secara sejarah, bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek temporal dari bahasa Melayu yang struktur maupun khazanahnya sebagian besar masih sama atau mirip dengan dialek-dialek temporal terdahulu seperti bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno. Secara sosiologis, bolehlah kita katakan bahwa bahasa Indonesia baru dianggap “lahir” atau diterima keberadaannya pada tanggal 28 Oktober 1928. Secara yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya.

Fonologi dan tata bahasa dari bahasa Indonesia cukuplah mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai penghantar pendidikan di perguruan-perguruan di Indonesia.
Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Biasanya masih digunakan bahasa daerah (yang jumlahnya bisa sampai sebanyak 360).

Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Di sana, pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, dicanangkanlah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk negara Indonesia pascakemerdekaan. Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, Jawa (yang sebenarnya juga bahasa mayoritas pada saat itu), namun beliau memilih Bahasa Indonesia yang beliau dasarkan dari Bahasa Melayu yang dituturkan di Riau.

Bahasa Melayu Riau dipilih sebagai bahasa persatuan Negara Republik Indonesia atas beberapa pertimbangan sebagai berikut:

Jika bahasa Jawa digunakan, suku-suku bangsa atau puak lain di Republik Indonesia akan merasa dijajah oleh suku Jawa yang merupakan puak (golongan) mayoritas di Republik Indonesia.
Bahasa Jawa jauh lebih sukar dipelajari dibandingkan dengan bahasa Melayu Riau. Ada tingkatan bahasa halus, biasa, dan kasar yang dipergunakan untuk orang yang berbeda dari segi usia, derajat, ataupun pangkat. Bila pengguna kurang memahami budaya Jawa, ia dapat menimbulkan kesan negatif yang lebih besar.

Bahasa Melayu Riau yang dipilih, dan bukan Bahasa Melayu Pontianak, atau Banjarmasin, atau Samarinda, atau Maluku, atau Jakarta (Betawi), ataupun Kutai, dengan pertimbangan pertama suku Melayu berasal dari Riau, Sultan Malaka yang terakhirpun lari ke Riau selepas Malaka direbut oleh Portugis. Kedua, ia sebagai lingua franca, Bahasa Melayu Riau yang paling sedikit terkena pengaruh misalnya dari bahasa Tionghoa Hokkien, Tio Ciu, Ke, ataupun dari bahasa lainnya.

Pengguna bahasa Melayu bukan hanya terbatas di Republik Indonesia. Pada tahun 1945, pengguna bahasa Melayu selain Republik Indonesia masih dijajah Inggris. Malaysia, Brunei, dan Singapura masih dijajah Inggris. Pada saat itu, dengan menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan, diharapkan di negara-negara kawasan seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura bisa ditumbuhkan semangat patriotik dan nasionalisme negara-negara jiran di Asia Tenggara.

Dengan memilih Bahasa Melayu Riau, para pejuang kemerdekaan bersatu lagi seperti pada masa Islam berkembang di Indonesia, namun kali ini dengan tujuan persatuan dan kebangsaan.Bahasa Indonesia yang sudah dipilih ini kemudian distandardisasi (dibakukan) lagi dengan nahu (tata bahasa), dan kamus baku juga diciptakan. Hal ini sudah dilakukan pada zaman Penjajahan Jepang.

Begitulah Awal Mula Bahasa Indonesia yang dapat awalmula.com rangkum dari berbagai sumber, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita seputar sejarah asal usul bahasa Indonesia.

Sumber :
www.google.com
www.wipedia.com key : sejarah bahasa indonesia

Tuesday, January 8, 2013

puisi adinda


     
Adinda...
Tersenyumlah saat kamu mengingatku
Karena saat itu aku sangat merindukanmu
Dan menangislah saat kamu merindukanku
Karena saat itu aku tak berada disampingmu
Tetapi pejamkanlah mata indahmu itu
Karena saat itu aku akan terasa ada didekatmu
Karena aku telah berada dihatimu

Adinda...
Tak ada yang tersisa lagi untukku
Selain kenangan – kenangan yang indah bersamamu
Kini semuanya terasa jauh meninggalkanku
Kehidupan terasa kosong tanpa keindahanmu

Adinda...
Aku tidak pernah bisa menemukan cinta yang lain selain cintamu
Karena mereka tak tertandingi oleh sosok dirimu didalam hatiku
Kamu takkan pernah terganti
Kini aku telah kehilanganmu...



        Ibu
Ibu...
Sejenak aku merenung dan terbayang akan kasih sayangmu
Sejak aku masih kecil, engkau merawat aku dengan penuh kasih sayang
Di saat aku sedang bertumbuh, dan berusaha untuk tahu segalanya
Saat itu aku sering berontak akan perintah-perintahmu
Sehingga engkau marah dan membentakku
Tak kusadari itu karena kasih sayangmu padaku.

Ibu...
Cintamu begitu mulia padaku
Sekalipun engkau tiada dana dan daya.
Tetapi engkau tetap berusaha memberiku kehidupan...
Dan sekalipun engkau dalam masalah
Tetapi engkau berusaha lebih dulu menjagaku

Ibu...
Tak dapat kugambarkan betapa besarnya pengorbananmu
Alangkah bodohnya aku, tak tahu berbalas budi dan tak perduli
Engkau tak pernah lupa untuk memohon kepada-Nya agar aku didampingi-Nya
di saat aku berada di tanah sebrang yang jauh...
Engkau selalu ingat akan diriku.

Ibu...
Tanpa engkau... mungkin aku akan menderita.
Ibu, engkau jarang tersenyum untukku,
Tapi inilah kesempatanku untuk berkata: tersenyumlah untukku..!
Terima kasih ibu.



Monday, November 26, 2012

teknik mudah Sorting pada program java



Dalam dunia pemrograman teknik sort ada bermacam macam, seperti buble sort merge sort dan lain lain. Mungkin bagi sebagian orang yang pernah melihat sintaksnya terlihat sangat membingungkan tetapi semua masalah itu dapat di sederhanakan di dalam pemrograman java, ini berkat library java yang menyediakan banyak sekali tools untuk mempermudah pemrograman salah satunya adalah sebagai berikut :
import java.util.*;
public class bucky {

public static void main (String[] args){
                String[] Stuff = {"apple","babies","watermelong","wuter","pussy"};
                List<String> l1= Arrays.asList(Stuff);

                Collections.sort(l1, Collections.reverseOrder());
               
                System.out.printf("%s\n", l1);  
}
}

Outputnya :

Dalam program diatas data di sortir secara terbalik ini karena adanya Collections.sort(l1, Collections.reverseOrder()); jika ingin mengurutkan secara ascending hilangkan Collections.reverseOrder(). Sehingga menjadi Collections.sort(l1);
Bagaimana.. mudah kan.. jika ada pertanyaan silahkan mohon komentarnya ya.. ^_^